English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese

Rabu, 16 Januari 2013

WHO;radiasi ponsel berbahaya bagi otak

Sebelum WHO mengumumkan hasil penelitian yang mengatakan radiasi ponsel berbahaya bagi otak, sebenarnya telah sejak lama banyak kalangan termasuk ilmuwan yang mengatakan bahaya radiasi ponsel. Hanya saja mungkin karena faktor industri telekomunikasi yang bisa terganggu ekonominya maka penelitian WHO akhirnya baru di publish 2011. Hasil penelitian terbaru mengungkapkan radiasi ponsel dapat menyebabkan kanker otak. Radiasi ponsel dikategorikan sama dengan zat karsinogenik berbahaya seperti timbal, asap knalpot, dan kloroform. Hal tersebut diumumkan oleh organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), seperti dikutip detikcom dari CNN. Penelitian dilakukan oleh tim yang terdiri dari 31 ilmuwan dari 14 negara, termasuk Amerika Serikat. Keputusan dibuat setelah dilakukan peninjauan lebih mendalam tentang keamanan menggunakan ponsel. Tim menemukan cukup bukti untuk mengkategorikan radiasi ponsel sebagai sejenis zat berbahaya bagi manusia. Tim menemukan bukti peningkatan glioma dan peningkatan resiko kanker otak akustik neuroma bagi pengguna ponsel. Namun belum dapat menarik kesimpulan untuk jenis kanker lainnya. Saat ini Badan Lingkungan Eropa telah mendorong untuk studi lebih lanjut. Badan independen ini mengungkap ponsel bisa menimbulkan resiko yang sama besarnya dengan merokok, asbes dan bensin bertimbal. Kepala sebuah lembaga penelitian kanker terkemuka di University of Pittsburgh mengirim memo kepada seluruh karyawan mendesak mereka untuk membatasi penggunaan telepon seluler karena kemungkinan resiko kanker. Sebenarnya tidak hanya radiasi ponsel saja yang berbahaya, ada kemungkinan gelombang elektromagnetik (EMF) lainnya juga berbahaya seperti Wifi, Sutet bahkan BTS juga bisa menyebabkan efek yang tidak baik bagi tubuh masyarakat sekitar. Hanya saja karena dikuatirkan ada gangguan secara ekonomi terhadap dunia telekomunikasi dan listrik maka banyak pembungkaman fakta yang terjadi. Untuk itu, diperlukan inovasi untuk meminimalisir efek EMF tersebut dengan menciptakan alat-alat penangkal radiasi/EMF. Tentu hampir tidak mungkin untuk menghapus BTS, tower Sutet dan sejenisnya namun para pelaku industri tersebut hendaknya membuat langkah lebih maju dengan menciptakan alat penetralisir EMF.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog